Monday, December 10

Paradigma Psikoanalisis


Dr. Sigmund Freud, dokter muda yang mengemukakan gagasan bahwa, kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadarnya, sehingga tingkah laku individu banyak didasari oleh hal-hal yang juga tidak disadari, seperti keinginan, impuls, atau dorongan. Keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan. Freud mempelajari kepribadian dan perilaku abnormal dari aliran psikologi melalui proses pengobatan gejala-gejala histeria mulai dari pembiusan kemudian beralih ke hipnosis dan terapi bicara atau psikolanalisa yang mengutamakan pentingnya proses ketidaksadaran.
Paradigma ini berasal dari dua asumsi dasar; pertama manusia adalah bagian dari dunia binatang, dan manusia adalah bagian dari system enerji. Sebagai binatang, manusia adalah organisme hidup yang membutuhkan enerji. Kunci utama untuk memahami manusi menurut paradigm psikoanalisis adalah mengenali insting-insting seksual dan agresi, yaitu dorongan biologik yang memebutuhkan kepuasan. Insting yang bersifat herediter berbanding lurus atau sejalan dengan pertumbuhan usia. Pada setiap tahap pertumbuhan biologik menyediakan bagian-bagian tubuh tertentu untuk menjadi pusat sensasi kepuasan. Jika individu ingin selalu hidup dalam kepuasan dengan kata lain hidup sehat, maka ia harus menyingkirkan semua penyebab ketidakpuasan yang merupakan metafora dari kuman pengganggu sepanjang kehidupannya.
Setiap orang harus memafaatkan enerji psikis yang ia miliki untuk hal yang positif , ketika ia salah menggunakan enerjinya maka orang tersebut tidak akan mendapatkan kepuasannya secara wajar dan muncullah simptom-simptom neurotik. Dalam hal ini, psikoanalisis mencoba menjelaskan bagaimana membebaskan enerji yang dipakai oleh symptom neurotik, mengembalikan jalur enerji instingtif ke aktivitas yang dikehendaki. Psikoanalisis berkembang luas, kerena masyarakat luas terbiasa memendang gangguan tingkah laku sebagai penyakit. Pakar psikoanalisis banyak yang memilikinlatar belakang profesi medic (psikiatri), mereka menempatkan diri sebagai seorang terapis yang dengan teknik khataris dan free association dipandang layaknya pil ajaib untuk menyembuhkan gangguan tingkah laku tersebut.
Sumbangan Freud dalam teori psikologi kepribadian substansial sekaligus kontroversial. Teori psikoanalisis menjadi teori yang paling komprehensif di antara teori keribadian lainnya, namun juga mendapat tanggapan yang paling banyak, baik itu positif ataupun negatif. Peran penting dari ketidaksadaran besera insting-insting seks dan agresi yang ada di dalam pengaturan tingkah laku, menjadi karya atau temuan Freudyang paling monumental. Sistematika yang dipakai Freud untuk mendeskrisdikan kepribadian menjadi tiga pokok bahasan, yakni: struktur, dinamika, serta perkembangan kepribadian banyak diikuti pakar kepribadian lain untuk mengembangkan teori kepribadiannya sendiri, seperti C. G. Jung, A. Alder, Anna Freud, Karen Horney, Eric Fromm, dan H. S. Sullivan. Mereka mencoba mendeskripsikan bagaimana struktur, dinamika, dan perkembangan kepribadian beserta elemen-elemen pendukungnya agar dapat mendeteksi adanya penyimpangan tingkah laku dan bagaimana cara mengatasinya.
Lalu, bagaimana strutur kepribadian menurut Sigmund Freud? 

No comments:

Post a Comment