Dr. Sigmund
Freud, dokter muda yang mengemukakan gagasan bahwa, kehidupan individu sebagian
besar dikuasai oleh alam bawah sadarnya, sehingga tingkah laku individu banyak
didasari oleh hal-hal yang juga tidak disadari, seperti keinginan, impuls, atau
dorongan. Keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam
bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan. Freud mempelajari
kepribadian dan perilaku abnormal dari aliran psikologi melalui proses
pengobatan gejala-gejala histeria mulai dari pembiusan kemudian beralih ke
hipnosis dan terapi bicara atau psikolanalisa yang mengutamakan pentingnya
proses ketidaksadaran.
Paradigma ini
berasal dari dua asumsi dasar; pertama manusia adalah bagian dari dunia
binatang, dan manusia adalah bagian dari system enerji. Sebagai binatang,
manusia adalah organisme hidup yang membutuhkan enerji. Kunci utama untuk
memahami manusi menurut paradigm psikoanalisis adalah mengenali insting-insting
seksual dan agresi, yaitu dorongan biologik yang memebutuhkan kepuasan. Insting
yang bersifat herediter berbanding lurus atau sejalan dengan pertumbuhan usia.
Pada setiap tahap pertumbuhan biologik menyediakan bagian-bagian tubuh tertentu
untuk menjadi pusat sensasi kepuasan. Jika individu ingin selalu hidup dalam
kepuasan dengan kata lain hidup sehat, maka ia harus menyingkirkan semua
penyebab ketidakpuasan yang merupakan metafora dari kuman pengganggu sepanjang
kehidupannya.
Setiap orang
harus memafaatkan enerji psikis yang ia miliki untuk hal yang positif , ketika
ia salah menggunakan enerjinya maka orang tersebut tidak akan mendapatkan
kepuasannya secara wajar dan muncullah simptom-simptom neurotik. Dalam hal ini,
psikoanalisis mencoba menjelaskan bagaimana membebaskan enerji yang dipakai
oleh symptom neurotik, mengembalikan jalur enerji instingtif ke aktivitas yang
dikehendaki. Psikoanalisis berkembang luas, kerena masyarakat luas terbiasa
memendang gangguan tingkah laku sebagai penyakit. Pakar psikoanalisis banyak
yang memilikinlatar belakang profesi medic (psikiatri), mereka menempatkan diri
sebagai seorang terapis yang dengan teknik khataris
dan free association dipandang
layaknya pil ajaib untuk menyembuhkan gangguan tingkah laku tersebut.
Sumbangan
Freud dalam teori psikologi kepribadian substansial sekaligus kontroversial.
Teori psikoanalisis menjadi teori yang paling komprehensif di antara teori
keribadian lainnya, namun juga mendapat tanggapan yang paling banyak, baik itu
positif ataupun negatif. Peran penting dari ketidaksadaran besera
insting-insting seks dan agresi yang ada di dalam pengaturan tingkah laku,
menjadi karya atau temuan Freudyang paling monumental. Sistematika yang dipakai
Freud untuk mendeskrisdikan kepribadian menjadi tiga pokok bahasan, yakni:
struktur, dinamika, serta perkembangan kepribadian banyak diikuti pakar
kepribadian lain untuk mengembangkan teori kepribadiannya sendiri, seperti C.
G. Jung, A. Alder, Anna Freud, Karen Horney, Eric Fromm, dan H. S. Sullivan.
Mereka mencoba mendeskripsikan bagaimana struktur, dinamika, dan perkembangan
kepribadian beserta elemen-elemen pendukungnya agar dapat mendeteksi adanya
penyimpangan tingkah laku dan bagaimana cara mengatasinya.
Lalu, bagaimana strutur kepribadian menurut Sigmund Freud?
No comments:
Post a Comment