Sunday, December 16

Struktur Kepribadian



      Dari awal dicetuskannya teori psikoanalisis sampei tahun 1920an Sigmund Freud bertahan dengan melibatkan 3  unsur kejiwaan dalam konflik kejiwaan – sadar, prasadar, dan tak sadar. Tofografi atau peta kesadaran ini dipakai untuk mendeskripsikan unsur cermati (awareness) dalam setiap peristiwa mental seperti berfikir dan berfantasi.
1.                       Sadar (conscious)
Berisi hasil proses penyaringan yang diatur oleh stimulus atau cue-eksternal, materi daerah ini hanya bertahan dalam waktu yang singkat lalu kemudian akan ditekan ke daerah ketidaksadaran ketika individu tersebut mengalihkan perhatiannya ke cue yang lain. Tingkat kesadaran yang berisi semua hal yang kita cermati hanya sebagian kecil saja dari kehidupan mental (pikiran, persepsi, perasaan, dan ingatan) yang masuk ke ranah kesadaran.
2.                       Prasadar (preconscious)
Berisi materi yang berasal dari conscious dan unconscious, yakni tingkat kesadaran yang menjembatani antara sadar dan tak sadar atau disebut  juga available memory (memori siap). Jika sensor sadar menangkap bahaya yang timbul dari materi tak sadar ia akan ditekan kembali ke ketidaksadaran. Pengalaman yang mencuri perhatian tersebut, semula disadari tetapi kemudian tidak diperhatikan lalu akan ditekan dan pindah ke daerah prasadar. Materi yang berada dalam daerah prasadar itu bias muncul dalam bentuk simbolik, seperti mimpi, lamunan, salah ucap, dan mekanisme pertahanan diri.
3.                       Tak Sadar (unconsciuos)
Freud yakin bahwa unconscious adalah bagian terpenting dari jiwa manusia dan bagian paling dalam dari struktur kesadaran. Freud membuktikan bahwa ranah tak sadar bukanlah sekedar abstraksi hipotetik melainkan kenyataan empirik yang berisi insting, impuls, dan drives. Isi dari ketidaksadaran tersebut dibaa sejak lahir dan atau dari pengalaman traumatik. Materi ketidaksadaran cenderung kuat mempertahankan keberadaannya di alam ketidaksadaran. Maka dari itu, ketidaksadaran sangat besara pengaruhya dalam mengatur tingkah laku yang tetap tidak disadari.


          Model struktural Id, Ego, dan Superego baru dikenalkan tahun 1923, struktur yang baru ini tidak mengubah struktur kepribadian yang lama, melainkan melengkapi terlebih dari segi fungsi atau tujuannya.
1.                   Id
Dalam bahasa Latin disebut juga Is sedangkan dalam bahasa Jerman adalah Es, merupakan sistem kepribadian yang asli dan dibawa sejak lahir. Freud berpendapat bahwa dari Id-lah muncul struktur Ego dan Superego. Id berisi materi ketidaksadaran, beroperasi dalam daerah tersebut untuk mewakili subjektivitas yang tidak disadari sepanjang usia karena Id adalh materi yang tidak mengetahui benar-salah. Id memperoleh enerji psikis dari proses fisik yang nantinya akan ia gunakan untuk mengoperasikan struktur kepribadian lain.
Id beroperasi dengan pleasure principle, yaitu berusaha mengurangi atau menghilangkan tegangan (rasa sakit) serta mengembalikan diri ke ingkat enerji yang rendah (kenikmatan). Prinsip ini diproses dengan dua cara: (1) reflex actions adalah reaksi  otomatis,  untuk menangani pemuasan rangsang sederhana dan biasanya segera dapat dilakukan. (2) primary process adalah tindakan primer, reaksi membayangakan atau mengkhayalkan sesuatu yang dapat mengurangi atau menghilangkan tegangan (wishfulfillment), untuk menangani stimulus kompleks.
2.                   Ego
Dalam bahasa Jerman disebut Das Ich, merupakan eksekutif (pelaksana) dari kepribadian yang sebgaian besar beroperasi di daerah sadar. Ego berkembang dari Id dan mendapatkan enerji dari Id agar individu dapat menangani realita. Karena itu Ego bekerja dengan reality principle dengan berusaha memperoleh kepuasan yang tuntut Id dengan mencegah terjadinya tegangan baru atau menunda kenikmatan sampai ditemukan objek yang lebih nyayta untuk memuaskan kebutuhan.
Prinsip yang digunakan Ego dikerjakan melalui dua proses: (1) secondary process, berpikir dan menyusun rencana secara realistic; dan (2) reality testing, menguji apakah rencana itu menghasilkan objek yang dimaksud atau tidak dengan melaksanakan tindakan sesuai rencana yang telah dipikirkan secara realistik.
Selain itu Ego mempunyai dua tugas utama: (1) memilih stimuli dan atau insting mana yang akan direspon atau dipuaskan sesuai dengan prioritas kebutuhan; dan (2) menentukan kapan dan bagaimana kebutuhan itu dipuaskan sesuai dengan peluang yang memiliki resiko paling minimal. Dengan kata lain, tugas Ego adalah menyeimbangkan kebutuhan Id dan Superego serta dunia eksternal.
3.                   Superego
Dalam bahasa Jerman adalah Das Ueber Ich, merupakan kekuatan moral dan etik dari kepribadian. Superego berkembang dari Ego dan mendapatkan enerji dari Id. Sama dengan Id, Superego tak mempunyai kontak dengan dunia luar sehingga untuk pemenuhan kebutuhan kesempurnaan yang didambakannya tidak realistik. Oleh karena itu, Superego bersifat irrasional dalam menuntut kesempurnaan, menghukum dengan keras kesalahan yang dilakukan maupun hanya dalam pikiran Ego dan menunda atau bahkan merintangi pemuasan kebutuhan Id.
Fungsi yang dimiliki Superego ada 3: (1) mendorong Ego untuk mengganti tujuan-tujuan yang realistik dengan tujuan yang moralistik; (2) merintangi impuls Id, terutama yang melanggar nilai-nilai masyarakat; dan (3) mengejar kesempurnaan. Dalam menjalannkan fungsinya, Superego menerapkan idealistic principle yang berlawanan dengan prinsip kenikmatan ID dan prinsip realitas Ego. Idealistic principle mempunyai dua subprinsip, yakni: (1) conscience atau suara hati, berisi apapun yang tidak boleh dilakukan; dan (2) ego ideal atau standar kesempurnaan, berisi apresiasi (persetujuan, hadiah, pujian) yang disampaikan pihak lain.


          Struktur kepribadian Id-Ego-Superego adalah nama dari sistem struktur dan proses psikologik yang mengikuti prinsip tertentu, bukan bagian yang menjalankan kepribadian. Mereka saling berinteraksi dalam mengatur tingkah laku.

No comments:

Post a Comment