Dari awal dicetuskannya teori
psikoanalisis sampei tahun 1920an Sigmund Freud bertahan dengan melibatkan
3 unsur kejiwaan dalam konflik kejiwaan
– sadar, prasadar, dan tak sadar. Tofografi atau peta kesadaran ini dipakai
untuk mendeskripsikan unsur cermati (awareness) dalam setiap peristiwa mental seperti berfikir dan berfantasi.
1.
Sadar (conscious)
Berisi hasil proses penyaringan yang diatur oleh stimulus atau cue-eksternal, materi daerah ini hanya
bertahan dalam waktu yang singkat lalu kemudian akan ditekan ke daerah
ketidaksadaran ketika individu tersebut mengalihkan perhatiannya ke cue yang lain. Tingkat kesadaran yang
berisi semua hal yang kita cermati hanya sebagian kecil saja dari kehidupan
mental (pikiran, persepsi, perasaan, dan ingatan) yang masuk ke ranah
kesadaran.
2.
Prasadar (preconscious)
Berisi materi yang berasal dari conscious
dan unconscious, yakni tingkat
kesadaran yang menjembatani antara sadar dan tak sadar atau disebut juga available
memory (memori siap). Jika sensor
sadar menangkap bahaya yang timbul dari materi tak sadar ia akan ditekan
kembali ke ketidaksadaran. Pengalaman yang mencuri perhatian tersebut, semula
disadari tetapi kemudian tidak diperhatikan lalu akan ditekan dan pindah ke
daerah prasadar. Materi yang berada dalam daerah prasadar itu bias muncul dalam
bentuk simbolik, seperti mimpi, lamunan, salah ucap, dan mekanisme pertahanan
diri.
3.
Tak Sadar (unconsciuos)
Freud yakin bahwa unconscious adalah bagian terpenting dari jiwa
manusia dan bagian paling dalam dari struktur kesadaran. Freud membuktikan
bahwa ranah tak sadar bukanlah sekedar abstraksi hipotetik melainkan kenyataan
empirik yang berisi insting, impuls, dan drives. Isi dari ketidaksadaran tersebut
dibaa sejak lahir dan atau dari pengalaman traumatik. Materi ketidaksadaran
cenderung kuat mempertahankan keberadaannya di alam ketidaksadaran. Maka dari
itu, ketidaksadaran sangat besara pengaruhya dalam mengatur tingkah laku yang
tetap tidak disadari.
Model struktural Id, Ego, dan Superego baru dikenalkan tahun 1923, struktur yang baru ini tidak mengubah struktur kepribadian yang lama, melainkan melengkapi terlebih dari segi fungsi atau tujuannya.
Model struktural Id, Ego, dan Superego baru dikenalkan tahun 1923, struktur yang baru ini tidak mengubah struktur kepribadian yang lama, melainkan melengkapi terlebih dari segi fungsi atau tujuannya.
1.
Id
Dalam bahasa Latin disebut juga Is
sedangkan dalam bahasa Jerman adalah Es,
merupakan sistem kepribadian yang asli dan dibawa sejak lahir. Freud
berpendapat bahwa dari Id-lah muncul struktur Ego dan Superego. Id berisi
materi ketidaksadaran, beroperasi dalam daerah tersebut untuk mewakili subjektivitas
yang tidak disadari sepanjang usia karena Id adalh materi yang tidak mengetahui
benar-salah. Id memperoleh enerji psikis dari proses fisik yang nantinya akan
ia gunakan untuk mengoperasikan struktur kepribadian lain.
Id beroperasi dengan pleasure
principle, yaitu berusaha mengurangi atau menghilangkan tegangan (rasa
sakit) serta mengembalikan diri ke ingkat enerji yang rendah (kenikmatan).
Prinsip ini diproses dengan dua cara: (1) reflex
actions adalah reaksi otomatis,
untuk menangani pemuasan rangsang sederhana dan biasanya segera dapat
dilakukan. (2) primary process adalah
tindakan primer, reaksi membayangakan atau mengkhayalkan sesuatu yang dapat
mengurangi atau menghilangkan tegangan (wishfulfillment),
untuk menangani stimulus kompleks.
2.
Ego
Dalam bahasa Jerman disebut Das
Ich, merupakan eksekutif (pelaksana) dari kepribadian yang sebgaian besar
beroperasi di daerah sadar. Ego berkembang dari Id dan mendapatkan enerji dari
Id agar individu dapat menangani realita. Karena itu Ego bekerja dengan reality principle dengan berusaha
memperoleh kepuasan yang tuntut Id dengan mencegah terjadinya tegangan baru
atau menunda kenikmatan sampai ditemukan objek yang lebih nyayta untuk
memuaskan kebutuhan.
Prinsip yang digunakan Ego dikerjakan melalui dua proses: (1) secondary process, berpikir dan menyusun
rencana secara realistic; dan (2) reality
testing, menguji apakah rencana itu menghasilkan objek yang dimaksud atau
tidak dengan melaksanakan tindakan sesuai rencana yang telah dipikirkan secara
realistik.
Selain itu Ego mempunyai dua tugas utama: (1) memilih stimuli dan atau
insting mana yang akan direspon atau dipuaskan sesuai dengan prioritas
kebutuhan; dan (2) menentukan kapan dan bagaimana kebutuhan itu dipuaskan
sesuai dengan peluang yang memiliki resiko paling minimal. Dengan kata lain,
tugas Ego adalah menyeimbangkan kebutuhan Id dan Superego serta dunia
eksternal.
3.
Superego
Dalam bahasa Jerman adalah Das
Ueber Ich, merupakan kekuatan moral dan etik dari kepribadian. Superego
berkembang dari Ego dan mendapatkan enerji dari Id. Sama dengan Id, Superego
tak mempunyai kontak dengan dunia luar sehingga untuk pemenuhan kebutuhan
kesempurnaan yang didambakannya tidak realistik. Oleh karena itu, Superego
bersifat irrasional dalam menuntut kesempurnaan, menghukum dengan keras
kesalahan yang dilakukan maupun hanya dalam pikiran Ego dan menunda atau bahkan
merintangi pemuasan kebutuhan Id.
Fungsi yang dimiliki Superego ada 3: (1) mendorong Ego untuk mengganti
tujuan-tujuan yang realistik dengan tujuan yang moralistik; (2) merintangi
impuls Id, terutama yang melanggar nilai-nilai masyarakat; dan (3) mengejar
kesempurnaan. Dalam menjalannkan fungsinya, Superego menerapkan idealistic principle yang berlawanan
dengan prinsip kenikmatan ID dan prinsip realitas Ego. Idealistic principle mempunyai dua subprinsip, yakni: (1) conscience atau suara hati, berisi
apapun yang tidak boleh dilakukan; dan (2) ego
ideal atau standar kesempurnaan, berisi apresiasi (persetujuan, hadiah,
pujian) yang disampaikan pihak lain.
Struktur kepribadian Id-Ego-Superego adalah nama dari sistem struktur dan proses psikologik yang mengikuti prinsip tertentu, bukan bagian yang menjalankan kepribadian. Mereka saling berinteraksi dalam mengatur tingkah laku.
No comments:
Post a Comment